Thursday, July 25, 2013

Pelepah Pisang Jadi Lukisan

Saat mendengar kata seni yang terbesit di dalam pikiran kita mungkin hanya sebatas segitiga kanvas, alat lukis, dan Mona Lisa, atau bahkan lebih sempit lagi. Karya seni sebenarnya bukan sebatas segitiga tadi. Memang, masyarakat yang memiliki sikap apresiatif rendah mungkin hanya berkutat pada hal-hal tadi. Dan kebanyakan selalu berpikir lebih baik beli nasi daripada mengembangkan hobi. Alhasil, definisi karya seni menjadi sempit. Inspirasi dan kreativitas bisa datang dari mana saja, bahkan dari kebun atau halaman rumah. Salah satunya ialah seni dari pelepah pisang.





Pelepah pisang yang sudah mati (dan biasanya jatuuh ke tanah) seperti ini biasanya hanya dibuang begitu saja. Atau maksimal dijadikan pupuk kompos. Namun dibalik bentuknya yang terlihat tidak mempunyai nilai fungsi dan jual (selain  diolah menjadi kompos). Pelepah pisang dapat disulap menjadi karya seni yang memiliki nilai jual tinggi.
Pelepah pisang yang baik digunakan adalah pelepah pisang yang sudah kering dan betul-betul kering di pohon, tidak lembab apalagi basah. Pelepah pisang juga tidak perlu dijemur, cukup di angin-anginkan saja. Selain itu tidak perlu menggunakan bahan pengawet dan bahan pewarna karena justru akan menghilangkan kesan alami dari pelepah pisangnya. Perlu diketahui bahwa serat pelepah pisang mempunyai banyak warna meskipun dominan coklat.
Simple, tidak butuh mengosek saku dan dompet, ramah lingkungan, dan tentunya berprofit.




Perbedaan tampilannya sangat signifikan, bukan?